SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA SAYA.

Indahnya Berbagi Ilmu

Rabu, 21 Maret 2012

EPIDEMIOLOGI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

PEMBAHASAN A. Pengertian
Epidemiologi
merupakan suatu
cabang ilmu kesehatan
untuk menganalisis sifat
dan penyebaran berbagai masalah
kesehatan dalam suatu
penduduk tertentu
serta mempelajari sebab
timbulnya masalah serta
gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan
pencegahan maupun
penanggulangannya.
(Noor, 2000) Epidemiologi adalah
ilimu yang mempelajari
tentang sifat, penyebab,
pengendalian, dan
faktor – faktor yang
mempengaruhi frekuensi dan distribusi
penyakit, kecacatan,
dan kematian dalam
populasi manusia.
Epidemiologi juga
meliputi pemberian ciri pada distribusi status
kesehatan, penyakit,
atau masalah kesehatan
masyarakat
lainnyaberdasarkan
usia, jenis kelamin , ras, geografi, agama,
pendidikan, pekerjaan,
perilaku, waktu,
tempat, orang dan
sebagainya. (Timmreck,
2004) Epidemiologi bersala
dari kata Yunani, dan
secara harfiah berarti :
Epi = di atas/ di antara/
yang ada diantara
Demos = populasi, orang, masyarakat
Logos = ilmu
Jadi epidemiologi secara
bebas diartikan sebagai :
Ilmu yang mempelajari
sesuatu (penyakit) yang ada di antara (yang
melanda) masyarakat/
populasi
Atau :
Ilmu yang mempelajari
epidemi/wabah dengan tujuan
mengendalikannya dan
mencegah terulangnya
kembali. (Slamet, 2005) B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Meneliti populasi
manusia, namun
sekarang metodenya
berlaku juga bagi penelitian lain – lain
populasi, seperti hewan,
tumbuhan, air, udara,
tanah, dll. Karena
wabah diantara populasi
lain dapat juga menyerang manusia,
misalnya flu burung dari
Hongkong. Penyakit
Pest yang merupakan
penyakit tikus, dan
Deam Berdarah Ebola yang asalnya dari Kera,
dll.
b. Mengendaikan wabah
saja, yakni dalam arti
epidemiologi yang
sangat sempit hanya menyangkut penyakit
menular. Tetapi karena
definisi epidemiologi
telah berubah sesuai
keburtuhan yang telah
diuraikan terdahulu, maka tujuan
epidemiologi juga
menjadi luas dan
mencakup :
1) Deskripsi penyakit,
agar dapat mengungkap mekanisme kausal,
menjelaskan mengapa
terjadi pola penyakit
yang ada (agent, faktor
penentu), dapat
menjelaskan perjalanan penyakit, dan dapat
digunakan untuk
memberi pedoman
pelayanan kesehatan
yang diperlukan,
misalnya daerah yang mempunyai insidensi
Malaria lebih banyak,
maka harus dapat
mengutamakan
pelayanan terhadap
Malaria. 2) menjelaskan
mekanisme terjadinya
penyakit, sehingga
dapat digunakan untuk
mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan masyarakat,
termasuk kesehatan
lingkungan dan
kesehatan lingkungan
kerja.
2. Tujuan Praktis a. Memformasikan
hipotesa yang
menjelaskan pola
distribusi penyakit yang
ada atas dasar
karakteristik waktu, tempat, host, dan agent
potensial.
b. menguji hipotesa
dengan menggunakan
penelitian yang
dirancang secara khusus untuk dapat
mengungkapkan
penyebab penyakit
c. Menguji validitas
konsep pengendalian
penyakit dengan menggunakan data
epidemiologis yang
dikumpulkan
sehubungan
denganprogram
tersebut. d. Membantu membuat
klasifikasi penyakit atas
dasar penelitian
etiologis. Perjalanan
penyakit yang sepadan
secara epidemiologis dapat memberi
petunjuk bahwa
etiologinya itu sejenis
dan sebaliknya.
e. Mengungkapkan
perjalanan suatu penyakit untuk
menentukan prognosis
penyakit. (Slamet, 2005) Menurut Lilienfeld ada
tiga tujuan umum studi
epidemiologi, yaitu :
1. Untuk menjelaskan
etiologi (studi tentang
penyebab penyakit) satu penyakit atau
sekelompok penyakit,
kondisi, gangguan,
defek,
ketidakmampuan,
sindrom, atau kematian melalui analisis terhadap
data medis dan
epidemiologi dengan
menggunakan
manajemen informasi
sekaligus informasi yang berasal dari setiap
bidang atau disiplin ilmu
yang tepat, termasuk
ilmu sosial/perilaku.
2. Untuk menentukan
apakah data epidemiologi yanga ada
memang konsisten
dengan hipotesis yang
diajukan dan dengan
ilmu pengetahuan, ilmu
perilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru.
3. Untuk memberikan
dasar bagi
pengembangan langkah
– langkah pengendalian
dan prosedur pencegahan bagi
kelompok dan populasi
yang berisiko, dan
untuk pengembangan
langkah – langkah dan
kegiatan kesehatan masyarakat yang
dipelukan, yang
kesemuanya itu akan
digunakan untuk
mengevaluasi
keberhasilan langkah – langkah , kegiatan, dan
program entervensi.
(Timmreck, 2004) C. Manfaat/ Kegunaan
Tujuh manfaat
epidemiologi
1. Untuk mempelajari
riwayat penyakit
a. Epidemiologi mempelajari tren
penyakit untuk
memprediksi tren
penyakit yang mungkin
akan terjadi
b. Hasil penelitian epidemiologi dapat
digunakan dalam
perencanaan pelayanan
kesehatan dan
kesehatan masyarakat.
2. Diagnosis masyarakat a. Penyakit, kondisi,
cedera, gangguan,
ketidakmampuan,
defek/cacat apa sajakah
yang menyebabkan
kesakitan, masalah kesehatan, atau
kematian di dalam suatu
komunitas atau wilayah
3. Mengkaji risiko yang
ada pada setiap individu
karena mereka dapat mempengaruhi
kelompok maupun
populasi
a. Faktor risiko,
masalah, dan perilaku
apa sajakah yang dapat mempengaruhi
kelompok atau populasi
b. Setiap kelompok
dikaji dengan
melakukan pengkajian
terhadap faktor risiko dan menggunakan
tekhnik pemeriksaan
kesehatan, misalnya
risiko kesehatan,
pemeriksaan , skrining
kesehatan, tes kesehatan, dll. 4. Pengkajian, evaluasi,
dan penelitian
a. Sebaik apa pelayanan
kesehatan masyarakat
dan pelayanan
kesehatan dalam mengatasi masalah dan
memenuhi kebutuhan
populasi atau kelompok
b. Untuk mengkaji
keefektifan, efisiensi,
kualitas, kuantitas, akses, ketersediaan
layanan untuk
mengobati,
mengendalikan atau
mencegah penyakit,
cedera, ketidakmampuan atau
kematian.
5. Melengkapi gambaran
klinis
a. Proses identifikasi dan
diagnosis untuk menetapkan bahwa
suatu kondisi memang
ada atau bahwa
seseorang memang
menderita penyakit
tertentu b. Menentukan
hubungan sebab akibat
misalnya radang
tenggorokan dapat
menyebabkan demam
rematik. 6. Identifikasi sindrom
a. Membantu menyusun
dan menetapkan
kriteria untuk
mendefinisikan
sindrom, misalnya sindrom down, fetal
alcohol, kematian
mendadak pada bayi.
7. Menentukan
penyebab dan sumber
penyakit a.Temuan epidemiologi
memungkinkan
dilakukannya
pengendalian,
pencegahan, dan
pemusnahan penyebab penyakit, kondisi,
cedera,
ketidakmampuan atau
kematian. (Timmreck,
2004) D. Terjadinya Penyakit/
Masalah Kesehatan
Beberapa konsep
epidemiologi tentang
penularan penyakit
yang berhubungan atau mempengaruhi segitiga
epidemiologi antara
lain :
1. Benda tak hidup
(fomite) adalah benda
yang mempunyai peran dalam penularan
penyakit. Fomite dapat
berupa pensil, pulpen,
gelas, gagang pintu,
pakaian, dan benda mati
lainnya yang menghantarkan infeksi
akibat terkontaminasi
organisme penyebab
penyakit yang
kemudian disentuh
orang lain. 2. Vektor adalah
serangga misalnya lalat,
kutu, nyamuk, hewan
kecil seperti mencit,
tikus tau hewan
pengerat lainnya. Vektor adalah setiap
makhluk hidup selain
manusia yang
membawa penyakit
yang menyebar dan
menjalani proses penularan penyakit.
3. Reservoir adalah
manusia, hewan,
tumbuhan, tanah, atau
zat organik (seperti
tinja dan makanan) yang menjadi tempat
tumbuh dan
berkembang biak
organisme infeksius.
4. Carier adalah tempat
persinggahan organisme penyebab infeksi. Cara penularan penyakit
Beberapa cara penularan
penyakit telah
diidentifikasikan, ada
dua cara umum
penularan penyakit, Yaitu :
1. Penularan Langsung
Atau dikenal sebagai
penularan dari orang ke
orang adalah
perpindahan patogen atau agens secara
langsung dan segera dari
pejamu/reservoir ke
pejamu yang rentan.
Contohnya seperti
sentuhan kulit degan kulit, berciuman, atau
hubungan seksual.
2. Penularan tidak
langsung
Terjadi ketika patogen
atau agens berpindah atau terbawa melalui
beberapa item,
organisme, benda atau
proses perantara
menuju pejamu yang
rentan sehingga menimbulkan penyakit.
Penularan tidak
langsung melalui
beberapa penularan
berikut :
a. Penularan airborne (melalui droplet atau
partikel debu)
Terjadi ketika seseorang
bersin, batuk atau
berbicara, memercikkan
patogen mikroskopik yang terbawa dalam
droplet ke udara dan
dihirup oeh seseorang
yanmg rentan yang
berada di dekatnya.
b. Penularan penyakit Vektorborne
Memeliki proses
mekanisme yang
sederhana seperti ketika
patogen menggunakan
pejamu (lalat, nyamuk, kutu, tikus) sebagai
mekanisme untuk
menumpang, untuk
memperoleh makanan,
atau sebagai proses
perpindahan fisik untuk menyebar. E. Faktor –Faktor yang
Mempengaruhi
Terjadinya Masalah
Kesehatan
1. Pejamu (host)
Adalah faktor yang terdapat pada diri
manusia yang dapat
mempengaruhi
timbulnya serta
perjalanan suatu
penyakit. Faktor tersebut banyak
macamnya, antara lain :
a.Faktor keturunan
Dalam dunia kedokteran
dikenal berbagai
penyakit yang dapat diturunkan seperti
penyakit alergis,
kelainan jiwa dan
beberapa penyakit
kelainan darah.
b. Mekanisme pertahanan tubuh
Jika pertahanan tubuh
baik maka dalam batas
– batas tertentu
beberapa jenis
menyakit akan dapat diatasi.
c. Umur
Pada saat ini banyak
dikenal penyakit
tertentu yang hanya
menyerang golongan umur tertentu misalnya
penyakit campak, polio
dan difteri yang banyak
ditemukan pada anak –
anak.
d. Jenis kelamin Beberapa penyakit
tertentu ditemukan
hanya pada jenis
kelamin tertentu saja
misalnya tumor leher
rahim ditemukan pada wanita.
e. Ras
Beberapa ras tertentu
diduga lebih sering
menderita beberapa
penyakit tertentu misalnya penyakit
hemofili yanglebih
banyak ditemukan pada
orang barat.
f. Status perkawinan
g. Pekerjaan Para manajer yang
memimpin suatu
perusahaan lebih sering
menderita penyakit
ketegangan jiwa
daripada bawahan. h. kebiasaan hidup
Seseorang yang biasa
hidup kurang bersih
tentunya lebih mudah
terkena penyakit
infeksi. 2. Bibit Penyakit
Suatu substansi atau
elemen tertentu yang
kehadiran atau ketidak
hadiran
dapatmenimbulkan atau mempengaruhi
perjalanan suatu
penyakit.
3. Lingkungan
(environment)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan
pengaruh –
pengaruhluar yang
mempengaruhi
kehidupan dan
perkembangan suatu organisme. BAB III
PENUTUP A. Kesimpulan
Secara keseluruhan
fungsi pokok
epidemiologi adalah
untuk memastikan
bahwa di dalam suatu pupulasi terdapat
kelompok yang
memiliki angka
penyakit,
ketidakmampuan,
cedera, atau bahkan angka kematian.
Epidemiologi memiliki
peran yang pasti dalam
kegiatan pengendalian
dan pencegahan bukan
saja penyakit menular tetapi juga penyakit
kronis sekaligus
penyakit dan kondisi
yang berkaitan dengan
gaya hidup dan
peruilaku. B. Saran
Diharapkan kepada
pembaca terutama
mahasisiwi kebidanan
untuk mengerti dan
memahami tentang epidemiologi sehingga
dapat melakukan
pencegahan dan
penatalaksanaan pada
proses penyebaran
penyakit. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Azrul. 1999.
Pengantar Epidemiologi.
Bina Rupa Aksara.
Jakarta.
Noor, N nasril. 2000.
Dasar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta.
Slamet, Juli Soemirat.
2005. Epidemiologi
Lingkungan. Gajah Mada
University Press.
Yogyakarta. Timmreck, Thomas C.
2004. Epidemiologi. EGC.
Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar